PEMERIKSAAN ARUS DAN TEGANGAN PENGISIAN TANPA BEBAN
Langkah-langkah pemeriksaan arus dan tegangan pengisian
tanpa beban meliputi:
· Hubungkan clem positif volt meter dengan terminal positif
baterai dan clem negatif volt meter dengan terminal negatif baterai.
· Pasang amper meter dengan memasang clem induksi pada kabel
positif baterai.
![]() |
Pemasangan Volt-Amper meter
· Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai
putaran 2000 rpm.
· Periksa penunjukan pada Volt-Amper meter.
Standar penunjukan untuk sistem
pengisian regulator mekanik: Arus kurang dari 10 A dan tegangan: 13,8-14,8
volt.
Standar penunjukan untuk sistem pengisian IC regulator: Arus kurang dari 10 A
dan tegangan untuk regulator tipe A: 13,8-14,1 volt sedangkan tegangan tipe M:
13,9-15,1 volt.
Arus dan Tegangan pengisian tanpa
beban
PEMERIKSAAN ARUS DAN TEGANGAN PENGISIAN DENGAN BEBAN
· Pasang Volt meter yaitu menghubungkan clem positif pada
terminal positif baterai dan clem negatif pada terminal negatif baterai.
· Pasang amper meter dengan memasang clem induksi pada kabel
positif baterai.
Pemasangan Volt-Amper meter
· Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai
2000 rpm, Hidupkan lampu kepala dan fan AC. Periksa penunjukan pada Amper-Volt
meter.
Standar penunjukan untuk regulator mekanik , arus lebih dari 30 A dan tegangan:
13,8-14,8 A.
Standar penunjukan tegangan untuk sistem pengisian IC regulator, IC tipe A:
13,8-14,1 volt sedangkan regulator tipe M: 13,9-15,1 volt.
Tegangan dan Arus dengan beban
Apabila setelah dilakukan pemeriksaan seperti di atas dan
hasil dari pemeriksaan arus serta tegangan kurang dari spesifikasi, maka
lakukan langkah berikut:
· Periksa tegangan antara terminal positif baterai dengan
terminal B alternator, tegangan harus NOL volt, jika ada tegangan berarti ada
sambungan yang kurang kuat atau putus.
· Periksa tegangan antara bodi alternator dengan terminal
negatif baterai, tegangan harus NOL volt, bila ada tegangan maka pemasangan
alternator kurang baik, terminal kotor atau kabel massa kendor/berkarat.
Pemeriksaan Kabel atau Konektor
kotor atau kendor
Jika hasil pemeriksaan arus dan tegangan menunjukan sistem
pengisian tidak berfungsi, yaitu tidak ada arus pengisian maka:
· Tipe regulator mekanik: Hubungkan terminal F dengan terminal
B menggunakan kabel jumper, dengan langkah ini jika arus pengisian normal maka
kemungkinan yang rusak adalah regulator, fuse atau kabel regulator lepas. Bila
tidak ada arus pengisian kemungkinan alternator yang rusak maka harus dioverhaul.
· Tipe IC regulator: Pada sistem pengisian dengan IC regulator
bila tidak ada arus pengisian, maka hubungkan terminal F dengan bodi alternator
menggunakan kawat atau penghantar. Bila arus pengisian menjadi normal maka
kemungkinan yang rusak adalah IC regulator. Jika tetap tidak ada pengisian
kemungkinan yang rusak adalah alternatornya dan harus dioverhaul.
Jumper pada Alternator dengan IC Regulator
Trouble Shooting
Alternator berfungsi untuk menghasilkan energi
listrik dari putaran mesin. Energi
listrik yang dihasilkan digunakan untuk mengisi energi dalam aki dan digunakan
untuk peralatan listrik lainnya. Kerusakan pada alternator biasanya tidak
terlihat
langsung, tetapi dampaknya lebih terlihat pada kegagalan aki dalam menyediakan
energi listrik bagi peralatan listrik kendaraan. Berikut ini beberapa tanda
kerusakan
pada alternator:
Kerusakan Pada Sistem Pengisian :
Aki tidak terisi tetapi mesin dapat distarter.
Hal ini karena:
1. Belt alternator kendor atau sudah aus.
2. Kabel alternator terkelupas atau putus.
3. Alternator rusak
4. Regulator tegangan rusak
5. Baterai rusak
Alternator berisik. Hal ini karena:
1. Belt alternator kendor atau sudah aus.
2. Flens puli alternator bengkok
3. Alternator rusak
4. Dudukan alternator kendor
Lampu atau sekering seringkali putus.
Hal ini karena:
C Sistem
perkabelan ada yang rusak.
C Alternator
rusak
C Aki
rusak.
Lampu pengisian akan menyala,
bila alternator tidak mengirimkan jumlah listrik yang normal. Ini terjadi kalau
tegangan dari terminal N alternator kurang dari jumlah yang diperlukan.
Lampu indikator accu yang menyala terus saat mesin hidup adalah tanda
terjadi masalah pada sistem pengisian. Penyebabnya bisa karena undercharge atau
overcharge.
Pada prinsipnya pasokan dan kebutuhan listrik harus setara. Energi listrik yang
dihasilkan alternator ini harus sesuai dengan beban listrik yang dipakai. Mobil
umumnya mempunyai tegangan standar alternator 13 volt hingga 15,2 volt.
Pasokan listrik dari alternator tidak boleh di bawah atau di atas angka
tersebut. Jika pasokan listrik di bawah angka standar, maka disebut
undercharge. Sebaliknya, jika lebih dari 15,2 volt disebut overcharge. Bila
dibiarkanundercharge , bisa berpotensi aki kekurangan listrik, sehingga mesin
tidak dapat di starter. Pasalnya untuk menstarter mesin dibutuhkan listrik yang
besar. Sebaliknya, kondisi overcharge menyebabkan pasokan listrik dari
alternator berlebih. Ini akan membuat dlam aki terjadi reaksi kimia yang
berlebihan sehingga aki menjadi panas dan bertekanan tinggi. Oleh karena itu
kedua kondisi ini harus dihindari.
Pengetesan Komponen Sistem Pengisian
Cara mengetes rectifier/kiprok:
· Set multitester/AVO meter di Volt DC 50 V.
· Tempelkan kabel merah (+) ke kutub Positif dan kabel hitam
(-) kekutub Negatif.
· Hidupkan mesin, biarkan pada rpm idle, lihat pembacaan di
meter, harusnya menunjukkan 12 Volt
·
Naikkan
rpm sampe >5000rpm, lihat pembacaan harusnya bergerak naik berkisar 13,5 Volt
s/d 14,5 Volt (CMIIW). Bila menunjukkan nilai diluar kisaran itu berarti
kiprok/rectifier rusak.
Cara mengetes alternator/spul :
· Copot kabel yang menghubungkan alternator ke
kiprok/rectifier.
· Set multitester/AVO meter di Volt AC 50 V
· Hubungkan ke dua kabel dari multitester/AVO meter ke 2 kabel
kuning dan dari alternator. Hati-hati sekali jangan sampai short/tersambung.
C Nyalakan mesin, biarkan pada rpm idle.
C Lihat pembacaan pada AVO meter, bila menunjuk ke kiri,
berarti kabel terbalik. Bila menunjuk ke kanan dan pada >12Volt, berarti
masih baik.
Yang harus diperhatikan pada system pengisian adalah :
· Semua socket dan kutub aki harus dalam keadaan bersih, tidak
ada oksidasi
maupun karat.
· Pastikan tidak ada kabel yang menyentuh bagian heatsink
rectifier.
· Selalu memeriksa ketingian air aki. Karena ini bisa sebagai
indikasi kiprok rusak.
Bila air aki cepat habis, berarti arus listrik pengisian terlalu besar, berarti
juga
kiprok mendekati rusak.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar