Pada sistem pengisian V belt berfungsi untuk meneruskan
putaran mesin ke alternator. Apabila tegangan V belt kurang maka akan
menyebabkan terjadinya slip sehingga kecepatan putaran alternator kurang dan
akibatnya out put alternator kurang.
Penurunan tegangan V belt disebabkan oleh keausan V belt
karena faktor usia atau perubahan penyetelan. Kerusakan yang terjadi pada V
belt akibat dimakan usia, diantaranya: V belt aus, elastisitas menurun dan V
belt menjadi pecah. apabila kerusakan pada V belt tidak diperhatikan maka
terdapat kemungkinan V belt putus pada saat kondisi mesin hidup.
Langkah-langkah dalam pemeriksaan V belt, yaitu:
· Lepas V belt dari kemungkinan retak, rip lepas retak atau
cacat
· Pasang kembali dan setel tegangan V belt dengan menekan
dengan kekuatan 10 kg, standar defleksi untuk belt lama = 7-10mm dan untuk belt
baru = 5-7 mm.
Untuk jenis v belt juga harus memeriksa pemasangannya
terhadap pully. Pemeriksaan Belt tipe multi V. Besar difleksi untuk belt lama
sebesar 7-8 mm, sedangkan belt baru 5-7 mm dengan tegangan belt 45-55 kg
untuk belt baru dan 20-35 kg untuk belt lama.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar