Rabu, 13 Januari 2021

Perawatan Berkala Sistem Pengapian Elektronik Sepeda Motor(Komponen Pengapian Elektronik)

 

Materi Pembelajaran  “Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor”

KD 3.4 Memahami Prinsip Kerja Sistem Pengapian Konvensional

Materi Minggu 2 Bulan Januari 2021

Jadwal Daring Kamis, 14 Januari 2021 Pukul 07.30 -09.00

Pokok Pembahasan “ Perawatan Berkala Sistem Pengapian Elektronik Sepeda Motor”(Komponen Sistem Pengapian Elektronik)

 

PETUNJUK BELAJAR DARING

  1.  Pelajari materi yang diberikan di Halaman Ini
  2. Kerjakan Evaluasi yang sudah disediakan dihalaman ini dengan mencantumkan Nama lengkap Kelas
  3. Mengerjakan Evaluasi sebagai salah satu Bukti sudah mempelajari materi ini dan sebagai bukti absensi siswa sudah melaksanakan pembelajaran daring
  4. Pengerjaan Evaluasi akan direkam Berdasarakan Waktu dan tanggal mengerjan
  5. Siswa yang telah melaksanakan evaluasi dapat dilihat di bagian Bukti Evaluasi

MATERI PEMBELAJAN

PERAWATAN BERKALA SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK

SEPEDA MOTOR

Setelah pengembangan teknologi control mekanis berhenti karena menemui berbagai keterbatasan, teknologi control elektronik muncul dan menggantikannya. Sejak dimulainya aplikasi control elektronik di dunia otomotif perkembangannya sangat pesat hingga saat ini.
Kinerja pengapian elektronik relative lebih sederhana dan lebih stabil dan dapat diandalakan diberbagai kondisi. Untuk perawatan system pengapian elektronik secara berkala juga semakin sederhana.

Sistem pengapian elektronik sudah berkembang sangat lama, yaitu sejak puluhan tahun yang lalu. Ada beberapa macam system pengapian elektronik, namun yang paling popular dan banyak di ketahua masyarakat adalah Capasitor Dishcharge Ignition (CDI). Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita berdo’a kepada Allah SWT sebagai rasa syukur kita atas nikmat ilmu yang telah kita dapatkan.

A. Komponen Sistem Pengapian Elektronik

Sebagai sebuah system, system pengapian elektronik terdirir dari beberapa
komponen. Beberapa komponen diantaranya memiliki kesamaan dengan komponen pengapian konvensional. Perbedaan utama antara pengapian konvensional dan elektronik terletak pada piranti elektroniknya. Mari kita pelajari komponen-komponen system pengapian elektronik

1. Busi



Busi adalah komponen pengapian elektronik yang berfungsi sebagai penghasil
percikan bunga api dalam silinder. Beberapa tahun ini marak busi yang menggunakan resistor yang berfungsi untuk mengurangi efek dari gelombang elektro magnetic, pada berbagai komponen sepeda motor. Beberapa komponen yang sensitive terhadap gelombang elektro magnetic busi yaitu sensor-sensor, speedo meter digital (elektrik), panel instrument digital dan komponen lainnya.

 


Busi dengan resistor memang digunakan untuk seoeda motor dengan penggunan komponen tersebut, maka jika busi kendaraan rusak (mati) jangan pernah mengganti dengan busi tanpa resistor karena akan menggangu beberapa komponen tadi.



Untuk mengetahui busi dengan resistor cukup melihat kode “R” yang di pasang pada kode busi, contoh busi tanpa resistor akanmemberikan kode C6HSA maka busi dengan resistor akan tertulis CR6HSA.


2. Koil, kabel busi dan tutup busi

Ketiga komponen ini masih sama dengan komponen pengapian konvensional,
ketiganya berfungsi untuk membangkitkan tegangan tinggi dan mengalirkan ke busi. Konstruksinyapun serupa, yaitu kabel busi dank oil menyatu, sedangkan tutp busi bisa dilepas dari kabel busi 




Koil CDI mempunyai ciri hanya memiliki satu terminal kabel. Sedangkan koil
yang digunakan pada system pengapian Transistor (Transistor Controlled Ignition/TCI), konstruksi dan spesifikasi sedikit berbeda. Perbedaan terjadi karena cara kerja kedua komponen juga berbeda (nanti akan di bahas pada sub bab berikutnya). Pada koil system CDI, kabel terhubung dengan output CDI.



Dua Koil TCI masing-masing terhubung dengan dengan tegangan 12 V Baterai

dan massa. Massa TCI tidak langsung terhubung dengan body kendaraan, tetapi dihungungkan dengan modul khusus. Sedangkan hambatan kumparan primer koil TCI lebih besar daripada kumparan primer koil system CDI.

3. Komponen Pengontrol Waktu Pengapian
Ada dua macam komponen pengontrol waktu pengapian yang digunakan


system elektroni, yaitu komponen pengontrol yang menggunakan CDI dan TCI. CDI umumnya mempunyai warna hitam dan memiliki satu soket kabel. CDI biasanya berbentuk kotak dan bagian luarnya terbuat dari plastic keras.CDI adalah rangkaian kelistrikan yang dibuat pada sebuah PCB. Komponen CDi sangat bermacam-macam dan bervariasi tergantung jenis CDI dan sepeda motornya. CDI dirancang untuk tidak diperbaiki, maka jika CDI rusak harus diganti.


Sebagian besar sepeda motor (Karburator) menggunakan CDI. CDI hampir



sama dengan TCI, hanya saja komponen penyusun saja yang berbeda. TCI menggunakan Transistor, resistor,IC dan komponen lainnya.biasanya TCI lebih banyak digunakan pada sepeda motor Injeksi, yang mana TCI menjadi satu dengan ECU.


4. Sumber Tegangan Primer Sistem Pengapian Elektronik

Sama seperti pengapian konvensional, ada dua macam tegangan primer yang
digunakan system pengapian elektronik, yaitu dari baterai dan kumparan pengapian.



Sistem CDI yang menggunakan sumber tegangan primer dari kumparan pengapian disebut dengan CDI AC. Penamaan itu karena kumparan pengapian menghasilkan arus AC.
Sedangkan system pengapian yang sumber tegangan primernya dari baterai di sebut system CDI DC. Penyebutan ini di karenakan arus yang dikeluarkan oleh baterai berupa tegangan DC.

Khusus untuk system pengapian TCI atau yang di control langsung oleh ECU,
tegangan primer selalu beasal dari baterai. Arus yang berasal dari baterai cenderung lebih stabil dan berupa arus searah murni. Oleh karena itu, hampir semua kendaraan modern lebih banyak menggunakan system pengapian baterai daripada system pengapian dengan kumparan pengapian. Pada system CDI ACpun, arus listrik yang dihasilkan kumparan primer akan diubah menjadi arus searah oleh diode. Jadi dengan penggunaan arus searah tidak lagi dibutuhkan komponen pengubah arus AC menjadi DC. 



5. Pickup Coil/Pulser Coil

Komponen picup/pulser coil hanya digunakan pada pengapian elektronik,
seperti CDI ataupun TCI. Komponen ini berfungsi memberikan signal kepada modulpengapian CDI dan TCI yang digunakan sebagai pedoman menentukan waktu yang tepatmemercikan bunga api di busi.



Pada dasarnya komponen ini berupa kumparan dan saat bekerja akan
menghasilkan tenaga listrik yang kecil untuk di jadikan sinyal waktu pengapian. Pickup coil biasanya terpasang diruang magnet/rotor. Cara kerja pickup koil sangat sederhana, yaitu bila tonjolan yang ada di magnet melewati pickup coil, pickup coil akan membangkitkan tenaga listrik. Tegangan listrik ini yang di kirim ke CDI atau TCI dan memicu proses pengapian.




6. Komponen lainnya


Kunci kontak, sekring dan rangkaian kabel termasuk dalam komponen system
pengapian yang mengatur kerja system pengapian secara tidak langsung. Kunci kontak berfungsi mengalirkan dan memutus aliran arus listrik ke system pengapian.

Sekring berfungsi melindungi system pengapian dan komponen-komponennya

bila terjadi hubungan pendek. 
Rangkaian kabel berfungsi menghubungkan kabel berfungsi menghubungkan
komponen-komponen pengapian hingga membentuk sebuah system pengapian.

Selain komponen-komponen tadi, pada sepeda motor tertentu masih ada

komponen tambahan yang berfungsi sebagai komponen pengaman. Contohnya sakelar standart samping yang akan memutus arus pengapian saat standar samping belum dilipat/dinaikkan.

EVALUASI

Hasil Evaluasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pinion Depth & Contact Patch Explained

Amati Video Berikut dan diskusikan dengan temen