Kamis, 06 Januari 2022

Sistem Penerangan Dalam

 

Sistem Penerangan Dalam

a.       Lampu ruangan (dome light)

Lampu ruangan atau lampu kabin berfungsi untuk menerangi interior ruangan penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari. Umumnya lampu ruangan (interior) letaknya di bagian tengah ruang penumpang kendaraan untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini disatukan dengan switchnya yang mempunyai 3 (tiga) p osisi yaitu : ON, DOOR dan OFF. (untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu ruangan dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat dilakukan dengan menyetel switch pada posisi DOOR.





b.       Lampu Instrumen Panel (lampu meter).

Lampu instrumen panel terpasang pada bagian dashboard digunakan untuk menerangi meter-meter pada instrumen panel pada malam hari dan memungkinkan pengemudi membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi. Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu belakang (tail light) menyala. Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang memungkinkan  pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrumen panel.

Selasa, 04 Januari 2022

Jenis Penerangan

 

Dalam sistem penerangan terdapat banyak jenis rangkaian, hal tersebut bertujuan membuat instalasi penerangan yang selaian aman dan nyaman bagi pengemudi. Pada dasarnya sistem penerangan terdapat dua jenis yaitu sistem penerangan luar dan sistem penerangan dalam, untuk lebih jelas sebagai berikut:

        1.       Sistem Penerangan Luar

a.       Lampu Kota

Lampu kota adalah lampu yang berfungsi pada siang hari bertujuan untuk memberikan isyarat kepada pengendara lainya. Untuk lebih jelasnya perhatikan wiring diagram di bawah ini:




b.       Lampu Kepala

Lampu kepala atau lampu utama merupakan lampu yang wajib terpasang pada jenis kendaraan manapun. Untuk saat ini lampu kepala tidak hanya digunakan pada malam hari sebagai penerangan peraturan lalu lintas yang baru lampu utama harus menyala baik pada siang hari atau malam hari. Hal tersebut bertujuan untuk keamanan saat berkendaran dan keamanan baik pengemudi atau pengendara yang lain. Lebih jelasnya perhatikan wiring diagram di bawah ini:


c.       Lampu Sein dan Hazard

Jenis lampu ini biasanya dinakan lampu tanda belok atau lampu peringatan tanda bahaya. Lampu Sein dan Hazard wajib terpasang di setiap kendaraan karena jenis lampu ini bertujuan memberikan peringata ketika pengendara sedang berbelok ke kanan atau ke kiri, bahkan untuk jenis lampu hazard memberikan tanda bahaya untuk pengendara di belakang. Untuk lebih jelasnya perhatikan wiring diagram di bawah ini:




Gambar 6.10 Wiring Diagram Lampu Sein dan Hazard

d.       Lampu Mundur

Lampu mundur merupakan lampu untuk memberikan isyrat bahwa mobil dalam keadaan ingin mundur. Lampu mundur secara otomatis menyala ketika pengendara mengganti pada posisi (R) pada perpindahan gigi atau perseneling. Untuk lebih jelasnya perhatikan wiring diagram di bawah ini:




e.       Lampu Rem 

Lampu rem akan berfungsi secara otomatis apabila pengendara mengijak pedal rem, hal tersebut bertukuan untuk memberi peringatan bagi pengendara lain kalau sedang dalam mengurangi kecepatan sehingga akan menghidari dari tabrakan. Untuk lebih jelasnya perhatikan wiring diagram sebagai berikut:

 



Dari rangakain instalasi penerangan diatas pada dasarnya memiliki fungsi masing-masing selain sebagai penerangan rangkaian tersebut sebagai tanda atau peringatan bagi pengendara lain supaya bisa berhati-hati di jalan. Untuk lebih jelasnya apabila rangkaian keseluruahan dari sistem penerangan.



Sistem Penerangan Dalam

a.       Lampu ruangan (dome light)

Lampu ruangan atau lampu kabin berfungsi untuk menerangi interior ruangan penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari. Umumnya lampu ruangan (interior) letaknya di bagian tengah ruang penumpang kendaraan untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini disatukan dengan switchnya yang mempunyai 3 (tiga) p osisi yaitu : ON, DOOR dan OFF. (untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu ruangan dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat dilakukan dengan menyetel switch pada posisi DOOR.



b       Lampu Instrumen Panel (lampu meter).

Lampu instrumen panel terpasang pada bagian dashboard digunakan untuk menerangi meter-meter pada instrumen panel pada malam hari dan memungkinkan pengemudi membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi. Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu belakang (tail light) menyala. Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang memungkinkan  pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrumen panel.


Komponen Sistem Penerangan

 

A. Sistem Penerangan

Pada materi kelistrikan akan mengurai secara mendalam terkait sistem penerangan dan panel instrumen pada mobil. Sistem penerangan adalah intalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan atau semua sistem kelistrikan pada bodi kendaraan yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan saat berkendara.

Tujuan utama sistem penerangan secara umum sebagai pencahayaan saat pagi atau malam hari, akan tetapi menurut fungsi sistem penerangan adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk memberikan tanda-tanda kepada pengendara lain misalnya pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga pengendara lain lebih aman. Selain itu, juga untuk memberikan indikator pada pengendara contoh lampu tanda belok kanan atau kiri sudah menyala, kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis dan lain-lain, disamping itu juga untuk menambah kenikmatan saat berkendara.

B.        Komponen Sistem Penerangan

Sistem penerangan merupakan suatu instalasi maka dari itu sistem ini tidak berdiri hanya dengan satu komponen melainkan suatu susunan berbagai komponen yang dirangkai sesuai fungsi setiap komponen. Komponen utama dalam sistem penerangan meliputi:

        1.     Baterai

Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).

Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dankutub (-) atau minus diberi kode 31.




2. Sekring (Fuse)

Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabelkabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu.

Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya.





Dalam Penggunaan bola lampu dan sekring pada satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi dinyalakan, jumlah daya lampu yang diperlukan adalah:

Nama Komponen

Daya Lampu

. .4 buah bola lampu kota

. .2 buah bola lampu plat

Nomor

. .2 buah bola lampu instrument

. .4 X 8 Watt = 32 Watt

. .2 X 3 Watt = 6 Watt

. .2 X 3 Watt = 6 Watt

Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5 X 44 Watt = 66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper, maka pemilihan sekring yang tepat adalah 10 Ampere.

                     3.      Kunci Kontak (Switch)

Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).





Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;

                              Off             :  terputus dari sumber tegangan (baterai)

ACC            : terhubung dengan arus baterai, tetapi hanya untuk kebutuhan Aksesoris

ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition ) START  : untuk start

         4.       Saklar Kombinasi

Saklar kombinasi yaitu saklar yang mengendalikan instalasi penerangan dan tanda pada kendaraan bermotor. Instalasi tersebut adalah:

a.       Kelompok lampu kota, tail lamp, plat nomor, dan iluminasi.

b.       Kelompok lampu kepala, blitz, dan indikator lampu jauh.

c.        Kelompok lampu hazard, sein, dan indikator lampu sein.

d.       Klakson.

e.       Wiper dan Washer.

  


         5.     Relay

Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung

 


Macam macam Relay:

a.       Relay 4 Kaki Normaly Open.

b.       Relay 4 Kaki Normaly Closed.

c.        Relay Double Throw.



6.         Flasher Unit

Flasher Unit digunakan untuk mengedipkan lampu tanda belok dan lampu hazard secara interval. Flasher nit ada dua jenis yaitu: a. Jenis Electronic

Flasher ini terbuat dari rangkaian electronic / semiconductor.

                             b.       Jenis Bimetal

  


            

7.   Kabel Penghubung

Kabel berfungsi untuk menghubungkan antar komponen dan mengalirkan arus listrik. Adapun warna kabel ditunjukkan dengan kode huruf: B = Black (hitam)  GR = Gray (abu-abu)  BR = Brown (coklat)

O  = Orange (oranye)  R = Red (merah)   V = Violet (ungu)

P   = Pink (merah muda) L = Blue (biru)     LG = Ligth Green (hijau muda)

                              G = Green (hijau)                  W = White (putih)               Y = Yellow (kuning)

Sedangkan Massa dalam sistem penerangan berfungsi untuk menghubungkan antar komponen dengan negatif baterai. Untuk konektor di gunakan untuk menghubungkan kelistrikan antara dua jaringan kabel, atau antara sebuah jaringan kabel dengan komponen.conector di klasifikasikan salam conector laki-laki dan perempuan, karena bentuk terminalnya yang berbeda. Semua conector dilihat dari ujung yang terbuka dengan pengunci di atasnya.

Sepatu kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbedabeda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.









Pinion Depth & Contact Patch Explained

Amati Video Berikut dan diskusikan dengan temen