Materi Pembelajaran : Pemeliharaan
Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas : XII
KD 3.12 Mendiagnosa Kerusakan Sistem
Kelistrikan dan Kelengkapan Tambahan
Materi Ke- 2.
Minggu 4 Bulan Juli 2021
Jadwal Daring Kamis, 29 Juli 2021 Pukul 08.45
-09.45
Pokok Pembahasan
“Prosedur Pemeriksaan Sirkuit Listrik dan Prosedur Penggunaan Electrical Wiring
Diagram (EWD)”
”
PETUNJUK BELAJAR DARING
- Pelajari
materi yang diberikan di Halaman Ini
- Kerjakan
Evaluasi yang sudah disediakan dihalaman ini dengan mencantumkan Nama
lengkap Kelas
- Mengerjakan
Evaluasi sebagai salah satu Bukti sudah mempelajari materi ini dan sebagai
bukti absensi siswa sudah melaksanakan pembelajaran daring
- Pengerjaan
Evaluasi akan direkam Berdasarakan Waktu dan tanggal mengerjan
- Siswa
yang telah melaksanakan evaluasi dapat dilihat di bagian Bukti Evaluasi
MATERI PEMBELAJAN
A.
Prosedur Pemeriksaan Sirkuit Listrik
Sirkuit
kelistrikan berbicara tentang tegangan, arus, dan tahanan. Tegangan adalah
penyebab arus listrik dapat mengalir, sedangkan tahanan sebagai hambatan arus
listrik mengalir.
Sebagai
seorang teknisi otomotif, penggunaan alat ukur kelistrikan berupa multimeter
(ampere, ohm, voltage meter) adalah wajib pada saat melakukan diagnosis
kerusakan dan dilanjutkan ke perbaikan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
pasti titik kerusakan yang terjadi pada sebuah sistem kelistrikan, sehingga
pekerjaan akan lebih efektif dan efisien. Akan tetapi, beberapa komponen
kelistrikan pada kendaraan juga dilarang diperiksa menggunakan alat ukur dalam
bentuk apapun, karena akan merusak komponen, sebagai contoh: inflator airbag
dan modul (control unit).
Secara umum,
ada 2 jenis kerusakan pada sirkuit kelistrikan, yaitu: open circuit (rangkaian
putus) dan short circuit (rangkaian terhubung pendek). Gangguan lain juga dapat
disebabkan oleh tahanan terlalu tinggi sehingga menyebabkan rugi tegangan.
Berikut penjelasan penggunaan ohmmeter dan voltmeter untuk memeriksa open dan
short circuit.
1.
Pemeriksaan open circuit
Penyebab
open circuit dapat terjadi sebagai berikut:
a. Sambungan
konektor longgar
b. Kontak
terminal buruk (kotor, karat, korosi, benda asing, dan lain-lain)
c. Wire
harness/rangkaian kabel open (putus)
Pemeriksaan
open circuit yang terkait dengan modul (control unit) seperti engineECU, BCM,
dan lain-lain, harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak salah dalam
menggunakan alat ukur karena dapat merusak modul.
2.
Pemeriksaan short circuit
Short
(hubungan pendek) umumnya terjadi karena kabel terkelupas atau isolator kabel
kurang baik sehingga kabel yang teraliri arus listrik terhubung langsung ke
ground sebelum mencapai beban listrik (lampu, motor dan lain-lain). Short
circuit pada sirkuit dengan arus listrik tinggi dapat berbahaya, karena dapat
membuat kabel panas, fuse putus dan beban listrik rusak.
Jika
sirkuit yang diperiksa terhubung dengan bagian/sirkuit lain, lepas seluruh
konektor pada sirkuit untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang benar
B.
Prosedur Penggunaan Electrical Wiring Diagram
(EWD)
Penggunaan
diagram sistem kelistrikan (EWD) sangat membantu pekerjaan teknisi menjadi
lebih efektif dan tepat untuk mendiagnosis kerusakan pada sebuah sistem
kelistrikan. EWD memberi informasi meliputi: diagram power supply, letak
junction block, letak dan daftar konektor, letak titik ground, diagram fuse dan
relay, serta diagram setiap sistem kelistrikan. Prosedur urutan pembacaan EWD saat
melakukan troubleshooting adalah sebagai berikut:
1) Pelajari
prosedur pembacaan EWD, karena EWD tiap merek kendaraan dapat berbeda. Pahami
kode-kode pada EWD.
2) Pelajari
diagram kelistrikan sistem yang akan diperbaiki. Pelajari aliran arus listrik,
titik ground, komponen, dan cara kerja tiap komponen.
3) Pelajari
diagram power supply sistem yang akan diperbaiki. Identifikasi fuse pada
sistem.
4) Identifikasi
letak komponen dan layout diagram konektor.
5) Identifikasi
terminal konektor yang akan diperiksa dengan mengakses nama konektor dan nomor
terminal konektor.
6) Lakukan
pemeriksaan tegangan dengan mengacu daftar konektor dan diagram kelistrikan
untuk mengakses terminal konektor.
7) Perhatikan
apabila pada EWD terdapat catatan khusus pemeriksaan komponen.
1. Simbol
kelistrikan
Simbol
kelistrikan digunakan di dalam diagram sistem kelistrikan untuk menggambarkan
komponen-komponen pada sistem kelistrikan tersebut. Terkadang beberapa komponen
memiliki simbol berbeda di setiap merek kendaraan.
Simbol-simbol
kelistrikan komponen umumnya menggunakan standar internasional. Dengan
mempelajari simbol komponen kita akan memiliki konsep dasar bagaimana komponen
tersebut bekerja di dalam sebuah sistem kelistrikan.
2. Layout
diagram konektor
Pada
daftar konektor terdapat nomor terminal yang dapat digunakan acuan pemeriksaan.
Nomor terminal konektor disesuaikan dengan diagram sistem kelistrikan yang akan
diperiksa.
3. Diagram
sirkuit
Secara
umum, diagram sirkuit tiap merek kendaraan menampilkan informasi yang sama,
akan tetapi layout gambar memiliki beberapa perbedaan. Petunjuk pembacaan
diagram sirkuit di bawah ini antara lain:













Tidak ada komentar:
Posting Komentar