Materi Pembelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas :
XI Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Semester : 3
(Gasal)
KD 3.1 Menerapkan cara Perawatan Sistem
Kelistrikan
Materi Ke- 2.
Minggu 4 Bulan Juli 2021
Jadwal Daring Rabu, 28 Juli 2021 Pukul 08.45
-09.45
Pokok
Pembahasan “Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman .”
”
PETUNJUK BELAJAR DARING
1. Pelajari materi yang diberikan di Halaman Ini
2. Kerjakan Evaluasi yang sudah disediakan dihalaman ini dengan
mencantumkan Nama lengkap Kelas
3. Mengerjakan Evaluasi sebagai salah satu Bukti sudah mempelajari materi
ini dan sebagai bukti absensi siswa sudah melaksanakan pembelajaran daring
4. Pengerjaan Evaluasi akan direkam Berdasarakan Waktu dan tanggal
mengerjan
5. Siswa yang telah melaksanakan evaluasi dapat dilihat di bagian Bukti
Evaluasi
MATERI PEMBELAJAN
A. Pengertian
Sistem Kelistrikan Dan Pengaman
Sistem adalah perangkat unsur
yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk suatu totalitas.
Kelistrikan dapat diartikan sebagai gejala alam yang timbul dari polaritas dua
garis elementer, yakni proton yang bermuatan positif dan elektron yang
bermuatan negatif. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem kelistrikan mobil adalah
rangkaian energi listrik yang disusun untuk menjalankan sebuah fungsi tertentu
pada sebuah kendaraan. Fungsi sistem pengamanan pada kendaraan adalah
melindungi kabel, konektor, sakelar, dan komponen sistem kelistrikan lainnya
yang sering mengalami kerusakan pada komponen akibat hubungan singkat. Komponen
ini dipasang dengan menyisipkan pada rangkaian sistem kelistrikan seperti
fusible link, fuse, dan circuit breaker. Berikut contoh gambar sistem
kelistrikan mobil.
B. Fungsi
Sistem Kelistrikan Mobil
a. Membangkitkan
bunga api yang dapat membakar campuran bahan bakar dalam silinder, seperti
sistem pengapian.
b. Membantu
menghidupkan mesin pada awal (start) dengan putaran tertentu, seperti sistem
starter.
c. Menghasilkan
tenaga listrik dan mempertahankan sumber arus (baterai) tetap terisi, seperti
sistem pengisian.
d. Dapat
meningkatkan kenyamanan dan keselamatan dalam berkendara, seperti sistem AC, sistem
ABS, sistem kelistrikan bodi, sistem airbag, dan penghapus kaca (wiper).
C. Macam
– Macam Sistem Kelistrikan
Sistem kelistrikan mobil dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Sistem
kelistrikan mesin
Berikut ini macam-macam sistem kelistrikan mesin pada
mobil:
1) Sistem
Pengapian
Syarat terjadinya pembakaran di dalam silinder adalah harus
ada unsur udara, bahan bakar, dan api. Sistem pengapian merupakan sumber bunga
api yang menimbulkan ledakan campuran udara bahan bakar, sehingga terjadi
proses pembakaran di ruang bakar.
2) Sistem
Starter
Mesin tidak akan dapat hidup (dihidupkan dengan tombol
start) sebelum melakukan siklus operasionalnya, antara lain langkah hisap,
kompresi, usaha, dan buang. Untuk membantu melakukan siklus pendahuluan saat
awal menghidupkan, dibutuhkan sistem starter dengan cara memutarkan poros
engkol.
3) Sistem
Pengisian
Baterai sebagai sumber arus hanya dapat menyimpan dan tidak
dapat menghasilkan arus, sedangkan kapasitas baterai terbatas dan tidak dapat
memberikan arus yang dibutuhkan pada kelistrikan mobil secara terus-menerus.
Sistem yang memproduksi arus berfungsi untuk mengisi baterai dan memberikan
arus yang dibutuhkan pada semua kelistrikan mobil saat mesin bekerja itulah
yang disebut sebagai sistem pengisisan.
4) Sistem
EFI
Pada mobil konvensional, karburator berfungsi mencampurkan
udara dan bahan bakar yang menghasilkan gas yang mudah terbakar berupa kabut.
Selain itu, fungsi lain kaburator adalah mengatur kebutuhan campuran udara dan
bahan bakar yang masuk ke dalam silinder. Hal tersebut menghasilkan
perbandingan campuran yang tepat berdasarkan RPM, temperatur, dan beban mesin
kendaraan. Sistem EFI merupakan pengganti sistem karburator kendaraan saat ini
yang dikontrol secara elektrik. Sistem EFI juga berfungsi untuk menyetarakan
perbandingan udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam silinder dengan cara
penginjeksian yang sesuai dengan kondisi kendaraan.
5) Sistem
Common rail
Common rail pada dasarmya sama dengan sistem EFI yang
berfungsi untuk mengatur suplai bahan bakar yang masuk ke ruang bakar, namun
perbedaanya common rail digunakan pada mobil diesel.
6) Sistem
Pemanas
Pada mesin diesel bertipe indirect, terdapat sistem pemanas
pendahuluan dengan kondisi pada ruang bakar dipasangkan glowplug yang
dibutuhkan. Hal tersebut berfungsi untuk memanaskan ruang bakar saat start
(mesin dingin). Glowplug terdiri dari coil pemanas. Pada mesin diesel tipe
indirect terdapat sistem pemanas pendahuluan di mana di dalam ruang bakar
dipasang glowplug yang dibutuhkan untuk memanaskan ruang bakar pada saat awal
start ketika mesin dingin. Glow plug terdiri dari gulungan (coil) dan pemanas
yang terletak pada tabung. Kemudian, aliran listrik akan mengalir melalui coil
panas (heating coil) untuk memanaskan tabung (heater tube). Berikut adalah
contoh gambar rangkaian Glowingup.
b. Sistem
Kelistrikan Bodi
Sistem Kelistrikan Bodi dilengkapi terdiri dari jaringan
kabel (wiring harness), sistem penerangan exterior (lampu kepala, lampu kota,
dan kabut); lampu penerangan interior (lampu kabin); lampu peringatan (lampu
sein, lampu mundur, kalkson); switch dan relay; meter kombinasi dan gouge;
wiper dan washer. Komponen-komponen tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan
dan kenyamanan saat berkendara.
c. Sistem
Kelistrikan Sasis
1) ABS
dan EBD
Anti-Lock Brake
System (ABS) merupakan sistem pengereman yang dikontrol secara elektronik.
Sistem ini menggunakan suatu unit komputer actuator yang berfungsi
mengendalikan tekanan hidrolik menuju disc brake caliper pada roda mobil. Hal
tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya dua hal, yaitu roda terkunci dan
pengendalian mobil ketika berhenti mendadak atau berjalan pada permukaan jalan
yang licin. Sedangkan Electronic Brake Force Distribution (EBD) merupakan
tambahan bagi fungsi ABS untuk mengoptimalkan pengereman. ABS dan EBD
mendistribusikan tekanan pengereman yang berbeda-beda ke setiap roda dengan
menyesuaikan kondisi jalan, kecepatan, dan beban, serta menentukan roda yang
tepat agar mendapatkan tenaga pengereman yang paling kuat. Dengan demikian
tekanan masing-masing roda seimbang.
2) Brake
Assist (BA)
Sistem Brake Assist (BA) merupakan sistem bantu rem yang
bekerja saat kendaraan membutuhkan daya pengereman yang besar. Hal tersebut
dapat dijelaskan dalam beberapa situasi antara lain, saat pengereman mendadak,
jalan menurun, atau beban penuh yang dikontrol oleh ECU. Sistem ECU tersebut
berdasarkan kecepatan penerapan pedal rem atau kenaikan tekanan master silinder
rem.
3) Traction
Control (TRC)
Traction Control Traction Control (TRC) berfungsi menambah
stabilitas pengendaraan dengan cara mengurangi output mesin dan melakukan
pengereman secara efektif untuk menahan roda tidak tergelincir. Bentuk kegunaan
TRC antara lain, kendaraan dapat dihidupkan (start); dan berakselerasi lembut
pada permukaan jalan yang licin, meskipun hal tersebut berakselerasi saat
kondisi berbelok; digunakan untuk mobil off road 4WD agar mobil tidak terangkat
ke atas dan tergelincir.
4) Vehicle
Stabilty Control (VSC)
Vehicle Stabilty Control (VSC) sistem yang bekerja secara
otomatis dengan cara mengurangi output mesin, saat menikung atau berpindah
jalur, sehingga keadaan kendaraan tetap terkontrol secara aman sesuai jalur
lintasannya. Berikut adalah contoh gambar rangkaian Vehicle Stabilty Control
(VSC).
5) Hill
Start Asist (HSA)
Hill Start Asist
(HSA) merupakan sistem yang bekerja saat kendaraan berada pada daerah menanjak
>45o . HSA menahan secara otomatis, sehingga pengemudi memiliki cukup waktu
untuk memindahkan kaki dari pedal rem ke pedal gas dan dapat menekan gas
sebelum terlepas dari kondisi pengereman. Kendaraan dengan jenis SUV dan truck
dilengkapi dengan Downhill Assist Control (DAC). Hal tersebut bertujuan agar
mobil dapat berjalan stabil saat kendaraan berada pada jalan yang menurun. Cara
kerjanya yaitu dengan memberikan pengaturan berapa besar daya rem yang harus
dikirimkan ke masing-masing roda.
d. Sistem
Kelistrikan Infotainment
Selain keamaan, fasilitas setiap kendaraan saat ini telah
berkembang. Teknologi yang bersifat memberi informasi terkait kondisi mobil
secara umum dan hiburan yang diperlukan dalam memberikan kenyamanan bagi
pengendara, salah satunya adalah sistem audio, audio video, Global Position
Sensor (GPS), USB port, dan cigarette lighter. Berikut adalah kedua contoh
gambar sistem kelistrikan infotaiment, yaitu gambar rangkaian sistem
kelistrikan audio dan sistem global possition sensor
e. Sistem
Kelistrikan Tambahan (assesoris)
Sistem kelistrikan tambahan (assesoris) merupakan sistem
yang termasuk diluar sistem kelistrikan utama yang memperhatikan faktor
keamanan dan kenyamanan dalam berkendara.
1) Sistem
power mirror
Sakelar power mirror
ditempatkan di dashbord dekat dengan pengemudi. Pada sakelar power mirror
terdapat dua tanda, yaitu L (left) dan R (right) yang berfungsi untuk memilih
kaca spion yang ingin disetel dan memilih tombol kontrol gerakan atas, bawah,
kanan, dan kiri. Selain itu, sistem power mirror juga memiliki motor power yang
menggerakan tuas pengontrol posisi kaca. Berikut adalah gambar rangkaian dari
sistem power mirror.
2) Sistem
Lampu Kabut Depan dan Belakang
Sistem lampu kabut
depan dan belakang digunakan saat kondisi cuaca berkabut. Sakelar lampu kabut
dapat bekerja saat lampu kota (tail) dan lampu kepala (head) telah dihidupkan.
Berikut contoh gambar rangkaian sistem lampu kabut.
3) Airbag
Airbag adalah perangkat keselamatan yang berbentuk kantong
udara yang mengembang terjadi benturan. Hal itu berfungsi untuk melindungi
bagian kepala, leher, dan dada saat terjadi kecelakaan. Airbag bekerja
berdasarkan signal sensor pada kendaraan. Tekanan udara juga telah disesuaikan
agar tidak mencederai pengemudi. Selain berfungsi untuk melindungi pengemudi,
airbag berfungsi melindungi penumpang dengan diletakkan di bagian depan kursi
dan sisi kursi.
4) Immobilizer
Immobilizer digunakan sebagai kelengkapan standar keamanan
kendaraan dengan kondisi kunci kontak terdapat chip sebagai transmitter
(pengirim gelombang radio). Apabila signal yang dikirimkan sesuai, maka
transponder akan mengirimkan data ke ECU untuk mengaktifkan rangkaian sistem
ignition dan menghidupkan relay fuel pump. Tetapi, jika tidak sesuai, mesin
tidak dapat dihidupkan. Berikut contoh gambar rangkaian Immobilizer
5) Sistem
Alarm
Sistem Alarm merupakan sebuah perangkat keamanan kendaraan
yang bekerja dengan memberi tanda peringatan berupa bunyi. Jika terjadi pintu
mobil dibuka secara paksa, maka dapat diaktifkan atau dinonaktifkan menggunakan
remote control yang terpasang pada kunci mobil.
6) Sistem
Lampu pengendaraan siang hari (Daytime Running Light) Daytime
Running Light
merupakan sistem penerangan yang berfungsi menerangi jalan, abila kondisi cuaca
tiba-tiba gelap saat melewati terowongan atau berkabut. Berikut contoh gambar
rangkaian Daytime Running Light.
Bukti Evaluasi
Lembar Evaluasi