a. Kegunaan Pendinginan
· Menyerap
panas pada bagian-bagian mesin/motor sehingga mengurangi keausan dan kerusakan.
· Untuk
mendapatkan temperatur kerja mesin/motor yang tepat dan merata
Macam-macam
Sistem Pendinginan
1). Pendinginan Udara
Cara Kerja
Panas
yang ditimbulkan oleh mesin/motor dipindahkan ke dinding silinder dan melalui
sirip-sirp menuju ke udara luar. Untuk meningkatkan efisiensi pendinginan, maka
permukaan bidang pendinginan diperluas melalui konstruksi sirip-sirip.
Penggunaan Sistem Pendinginan
Udara
- Kebanyakan sepeda motor, motor-motor unit kecil.
- Mesin VW lama, Deutch Diesel.
Sifat yang menonjol
ü Konstruksi
mesin sederhana
ü Suara
motor keras akibat getaran sirip-sirip karenan hembusan angin
ü Pendinginan
tidak merata, bagian yang langsung terkena angin/udara mendapat pendinginan
yang lebih
ü Jarang
ada gangguan dan perawatan ringan.
2). Pendinginan Air Sirkuit Pompa
a). Mesin/Motor Dingin Sampai
Temperatur Kerja
Mesin/motor
dihidupkan, maka terjadi proses pembakaran di dalam silinder yang
berulang-ulang, temperatur mesin dan air pendingin semakin meningkat. Bersamaan
dengan itu, pompa air (6) berputar, maka terjadi sirkulasi air hanya di dalam
rongga blok motor dan kepala silinder (1). Air tidak dapat bersirkulasi melewati
radiator (3), karena termostat (7) masih tertutup. Oleh karena sirkulasi air
hanya di dalam mesin/motor dan air tidak didinginkan radiaitor, maka
mesin/motor dan air menjadi cepat panas, cepat mencapai temperatur kerja (80°C
s.d 1000 C).
b). Mesin/Motor Pada
Temperatur Kerja
Setelah
mesin/motor mencapai temperatur kerja, maka termostat membuka, sehingga
sirkulasi air tidak hanya di dalam mesin, tetapi melewati termostat (7), slang
bagian atas (2), radiator (3), slang bagian bawah (5), pompa air (6) dan ke
dalam mesin (1), termostat dan seterusnya. Akibatnya panas air pada radiator
akan berpindah ke sirip-sirip radiator dan terus berpindah ke udara yang
melewati radiator. Dengan sirkulasi air yang terus menerus melewati radiator
dan didinginkan oleh udara yang lewat, maka temperatur air dan mesin/motor akan
terjaga tidak melebihi batas panas temperatur kerja. Kipas menjamin kecukupan
aliran udara yang melewati radiator (udara mengalir dari depan ke arah
kendaraan)
c. Termostat
1). Cara Kerja
Bila suhu air
pendingin rendah, aliran air ke radiator ditutup termostat / terputus. Jika suhu air pendingin mencapai mulai 80°C s.d 1000 C, termostat terbuka dan air
mengalir ke radiator
2). Kerusakan dan Gangguan Termostat
a). Termostat Tidak Dipasang.
Jika termostat
tidak terpasang atau rusak dalam kondisi selalu terbuka, maka motor tidak dapat
cepat mencapai temperatur kerja, oleh karena meskipun air masih dingin tetapi
dapat bersirkulasi melewati radiator, maka air pendingin menjadi tetap relatif
dingin sehingga tidak dapat membantu air pendingin dan mesin/motor cepat panas
mencapai temperatur kerja. Hal ini dapat merugikan umur motor, juga pemakaian
bahan bakar menjadi boros. Termostat yang rusak harus diganti baru karena tidak
dapat diperbaiki.
b). Termostat Rusak Tertutup
Jika
termostat rusak dan dalam kondisi tetap tertutup, maka mesin/motor cepat
mencapai temperatur kerja seperti halnya ketika termostat dalam kondisi baik,
tetapi karena setelah air atau mesin/motor mencapai temperatur kerja dan air
panas tidak dapat bersirkulasi melewati termostat dan radiator, maka air panas
yang terjebak di dalam blok motor dan kepala silinder dalam kondisi tidak dapat
didinginkan oleh udara yang melewati radiator, maka mesin/motor menjadi semakin
panas dan akhirnya terjadi panas berlebih (overheating), akibatnya mesin/motor
macet dan komponen mesin rusak.
d. Tutup Radiator
Tutup
radiator berfungsi untuk menaikkan tekanan air didalam sistem pendinginan. Pada
temperatur kerja, air sistem pendinginan bertekanan 80-120kPa (0.8-1.2bar).
Dengan tekanan air melebihi tekanan atmosfir, lebih 80-120kPa (0.8-1.2bar),
maka titik didih air pendingin dapat naik mencapai 120
derajat
Celcius, maka sistem pendinginan menjadi lebih aman, karena air tidak cepat
mendidih.
a).
Motor Panas
Saat mesin/motor hidup dan menjadi panas (mencapai
temperatur kerja), maka temperatur dan tekanan air hermo pendinginan akan naik
dan volume air
mengembang, maka katup pelepas hermostat akan membuka pada
tekanan „teknik‟ 80-120kPa (0.8-1.2bar), maka air akan mengalir ke tangki
reservoir sampai berhenti ketika katup pelepas tutup kembali pada tekanan air
dalam radiator turun dibawah 80-120kPa (0.8-1.2bar).
b).
Motor Dingin
Ketika mesin/motor dimatikan, maka semakin lama temperatur
mesin dan juga air akan semakin turun bahkan mencapai temperatur udara luar.
Akibatnya volume air pendingin semakin menyusut dan berkurang, maka akan
terjadi ruang kosong dan vakum (dibawah tekanan atmosfir) diatas permukaan air
pendingin dalam radiator, maka katup vakum termostat akan membuka, akibatnya
air pendingin dalam tangki reservoir yang bertekanan atmosfir akan mengalir
(terisap) masuk memenuhi ruang dalam radiator, bersamaan dengan proses tersebut
kevakuman diatas air dalam radiator semakin hilang dan katup vakum kembali tertutup.
c.
Kerusakan dan Gangguan Karena Tutup Radiator
Bila katup pelepas tidak rapat, maka tekanan sistem
pendinginan kurang, sehingga temperatur didih air rendah, artinya air cepat
mendidih.
Bila katup pelepas tidak membuka, tekanan sistem
pendinginan terlalu tinggi, akibatnya slang air mengembang / meledak.
Bila katup vakum tidak membuka, akan timbul vakum pada saat
motor menjadi dingin , akibatnya slang-slang air akan mengempis.
e.
Sifat Yang Menonjol
Pendinginan
air lebih merata dibandingkan dengan
pendinginan udara
Temperatur
kerja motor tetap konstan
Gangguan
lebih sering terjadi
Perawatan
sistem pendinginan air lebih rumit.























