Rabu, 05 September 2018

TUGAS M4 KB3 SISTEM PEMINDAH TENAGA ALAT BERAT


Tugas  
1. Akses terhadap buku manual salah satu jenis dan merek alat berat, gambarkan skema sistem pemindah dayanya secara urut beserta cara kerjanya! 
Jawaban :





Skema system Pemindah Daya




Cara Kerja:
Pada Model Komatsu PC ini terdapat 4 (Empat) Pekerjaan yaitu:
1.    Bucket yang digerakkan oleh bucket cylinder 
2.    Arm yang digerakkan oleh arm cylinder 
3.    Boom yang digerakkan oleh boom cylinder\






Adapun urutan cara kerja system pemindah tenaga berdasarkan skema adalah sebagai berikut:
Oli dari tangki (hydraulic tank) akan terhisap oleh pompa (hydraulic pump) akan dipompakan menuju unit pengontrol (spool control valve) yang selanjutnya akan dialirkan ke masing-masing silinder kerja (bucket, arm, boom, dan boom swing). Unit pengontrol ini akan mengatur kea rah mana cairan hidrolik mengalir ke silinder kerja. Adapun unit pengontrol diatur oleh tuas yang dikendalikan oleh teknisi yang ada di ruang teknisi (pekerja)







Dikendalikan oleh tuas (dikerjakan oleh teknisi kerja)
                        

Selanjutnya sistem hidrolik ini juga dilengkapi oleh beberapa system, antara lain: a. Oil Strainer (Filter)
b.    Oil cooler
c.    Cracking Pressure 
d.    Control pump
e.    Solenoid valve





2. Akses salah satu buku manual alat berat, buat ringkasan perawatan dan pengujian yang harus dilakukan pada komponen-komponen sistem pemindah dayanya! 
Jawaban :



Perawatan dan pengujian yang harus dilakukan pada komponen-komponen sistem pemindah dayanya, antara lain:
a.    Pemeriksaan jumlah (volume) minyak hidrolik (dalam tangki)
b.    Pemeriksaan kebocoran minyak hidrolik
c.    Pemeriksaan sambungan-sambungan pipa hidrolik
d.    Pengujian tekanan pompa minyak hidrolik
e.    Pengukuran temperatur minyak hidrolik
f.     Pengujian unit pengontrol: Pengujian pergerakan (bucket, arm, boom, dan boom swing), Pengujian tuas-tuas kendali, dan Pengujian circuit control hidrolik
g.    Pengujian pergerakan lengan-lengan hidrolik (piston dan silinder hidrolik).
Pengukuran diameter silinder dan piston hidrolik (jika perlu)
h.    Bleeding system hidrolik (di dalam system hidrolik tidak boleh ada udara)


Sistem Pemidah Daya HD785




TRANSMISSION

Truk 330M menggunakan remote, 7 kecepatan transmisi. Transmisi TORQFLOW (8, Gambar 2-1) terdiri dari elemen 3, elemen, singestasi yang didinginkan air, konverter torsi dua fasa (7) dan a roda gigi planet, transmisi kopling multi-cakram yang digerakkan secara hidraulik dan tekanan dilumasi untuk pembuangan panas yang optimal. Sebuah adapter drive line yang dibasahi karet (2), menggandengkan mesin ke transmisi dan konverter torsi, mengurangi guncangan mesin yang berbahaya dan getaran ke transmisi. Sistem penguncian, yang terdiri dari basah, kopling double-disc, dapat digerakkan

Pengoperasian transmisi dikontrol secara elektronik melalui masukan dari operator (pemilih rentang posisi, akselerator, dll.) dan berbagai sensor dan switch memonitor kecepatan dan kondisi operasi. Pasokan oli transmisi disaring melalui dicuci saringan yang terletak di tempat penampung transmisi dan oleh elemen eksternal yang dapat diganti yang terletak di bagian depan tangki hidrolik. Elemen filter transmisi harus diganti pada interval 500 jam, atau lebih cepat, jika lampu peringatan menunjukkan pembatasan tinggi. Mengacu pada Bagian "P", Pelumasan Dan Layanan. Transmisi minyak harus dikeringkan, dan saringan dihilangkan dan dibersihkan, setiap 1000 jam operasi.









Lihat  Manual Book

Skema Pemindah Daya Alat Berat

Power Train Pada Unit Bulldozer Komatsu

Pada Unit Bulldozer terdapat 3 jenis power train yaitu :
1. Direct Drive
2. Torqflow Transmission
3. Hydroshift Transmission

A. Bulldozer dengan Direct Drive System
1. Engine
2. Clutch
3. U-joint
4. Mechanical Transmission
5. Steering Clutch
6. Steering brake
7. Sprocket
8. Track

Pada unit ini masih menggunakan clutch sebagai pemindah tenaga dari engine ke
Transmisi. Contoh unitnya adalah D70LE.


B. Bulldozer dengan Torqflow Transmission System
1. Engine
2. Torque Converter
3. U-joint
4. Torqflow Transmission
5. Steering Clutch
6. Steering brake
7. Sprocket
8. Track
9. T/M Control Valve

Pada unit dengan powertrain ini menggunakan torque converter sebagai
pemindah tenaga dari engine ke transmisi. Jenis transmission gear box yang
digunakan pada system ini menggunakan system hidrolis (planetary gear system). Ada
beberapa unit yang dilengkapi dengan damper dan ada juga yang tidak dilengkapi
dengan damper.


C. Bulldozer dengan Hydroshift Transmission System
1. Engine
2. Damper
3. U-joint
4. Torqflow Transmission
5. Steering Clutch
6. Steering brake
7. Sprocket
8. Track
9. T/M Control Valve



Pada unit yang menggunakan transmisi jenis ini tidak menggunakan torque
converter maupun clutch. Akan tetapi system ini masih menggunakan transmission
gear box dengan system hidrolis (planetary system) dalam pemindahan tenaga.

Pengertian, Fungsi, Komponen dan Cara Kerja Transmisi Otomatis

Untuk Anda yang memakai kendaraan matic tentu sudah tidak asing dengan pengertian, fungsi, komponen dan cara kerja transmisi otomatis. Bahkan mungkin sebagian dari Anda mengendarai mobil ini untuk menunjang aktivitas keseharian. Sebagian orang lebih senang menggunakan mobil dengan transmisi otomatis karena pengggunaannya dirasa lebih mudah dibandingkan mobil yang memakai transmisi manual. Hal ini tentu saja bukanlah sesuatu yang mengherankan sebab salah satu keuntungan utama yang ditawarkan oleh transmisi otomatis memang kemudahan dalam pengoperasian kendaraan karena jenis transmisi ini tidak memiliki pedal kopling. Pengertian, fungsi, komponen dan cara kerja transmisi otomatis ini perlu dipahami memang kendaraan bertransmisi otomatis yang memang pengoperasiannya dinilai cukup mudah saat ini semakin banyak. Selain pengoperasian yang lebih mudah, transmisi otomatis ini juga memiliki perpindahan yang kecepatan yang lebih lembut dari transmisi manual sehingga ketika digunakan mobil yang memiliki jenis transmisi ini memang terasa lebih nyaman. Anda tidak akan merasakan hentakan-hentakan pada saat perpindahan kecepatan seperti layaknya mobil bertransmisi manual sehingga mobil hanya terasa berjalan dengan mulus. Dengan mengetahui pengertian, fungsi, komponen dan cara kerja transmisi otomatis ini nantinya sobat pun akan lebih paham cara merawat nya.
Meski sudah sering menggunakan mobil transmisi otomatis dalam keseharian, namun sepertinya masih banyak yang belum tahu pengertian, fungsi, komponen dan cara kerja transmisi otomatis secara benar. Anda mungkin pernah sesekali membaca informasi tentang hal ini, namun belum benar-benar memahaminya. Padahal jika Anda mengetahui apa saja yang ada di dalamnya lengkap dengan fungsi dan cara kerjanya, maka Anda akan lebih mudah untuk mencari solusi jika sewaktu-waktu terjadi masalah dengan sistem kerjanya. Anda juga bakal mengetahui bagaimana mengoperasikannya dengan dan hal-hal apa saja yang perlu dihindari agar transmisi ini bisa bertahan lama dan menjalankan fungsinya dengan baik. Selain itu, dengan mengetahui pengertian, fungsi, komponen dan cara kerja transmisi otomatis secara benar, Anda pun akan dapat mengetahui secara persis kelebihan dan kekurangan transmisi jenis ini. Meski kinerjanya justru terkesan lebih simpel, namun transmisi otomatis ini terdiri dari banyak komponen dan yang memiliki peranan penting untuk menunjang kinerja mekaniknya agar bisa berjalan dengan lancar. Mungkin rasanya terlalu kompleks dan rumit jika Anda membayangkan sendiri bagaimana gambaran kinerja dari sistem transmisi ini. Oleh sebab itu, Mas Sena bakal membantu Anda untuk memahami hal ini dengan memberikan informasi terkait dengan pengertian, fungsi, komponen dan cara kerja transmisi otomatis.
Prinsip Kerja Transmisi Otomatis Mobil

Pengertian Transmisi Otomatis

Pengertian transmisi otomatis atau A/T dapat dikatakan sebagai jenis transmisi dengan gigi-gigi yang bisa melakukan perpindahan sendiri atau otomatis berdasarkan pada beban mesin yang berasal dari besaranya tekanan gas pedal dan kecepatan kendaraan itu sendiri. Pengoperasiannya berbeda dengan transmisi manual yang memerlukan perpindahan gigi dengan memakai tuas pemindah gigi. Melalui transmisi otomatis, gigi-gigi bisa berpindah dengan sendirinya untuk menyesuaikan kondisi jalan dan jumlah muatan yang beragam. Pengertian transmisi otomatis ini memang berbeda dengan transmisi manual pasalnya, transmisi otomatis dilengkapi dengan torque conventor atau pengubah puntiran yang difungsikan sebagai kopling otomatis. Pada transmisi otomatis, minyak transmisi memiliki fungsi ganda karena tak hanya melumasi dan mendinginkan tetapi juga memindahkan gigi dan fluida kopling secara otomatis. Sehingga minyak transmisi ini jumlahnya harus selalu mencukupi agar bisa melakukan fungsinya dengan baik. Penggantian minyak transmisi secara rutin merupakan hal yang penting untuk dilakukan sebab jika jarak tempuhnya bertambah maka kualitasnya akan menurun. Dengan mengetahui pengertian transmisi otomatis, Anda kini sudah memahami apakah yang membedakan jenis transmisi ini dengan transmisi manual. Selain itu, Anda sudah memiliki gambaran singkat tentang bagaimana kinerja dari transmisi ini. Berikutnya, Anda akan mengetahui apa fungsi transmisi otomatis.
Pengertian Transmisi Otomatis

Fungsi Transmisi Otomatis

Secara umum fungsi transmisi otomatis tentu untuk memindahkan gigi-gigi transmisi ketika kendaraan sedang dijalankan secara otomatis dengan menyesuaikan pada beban mesin dan kecepatan kendaraan. Fungsi dari transmisi otomatis juga bisa dibedakan dari jenisnya. Transmisi otomatis dengan jenis full hydraulic berfungsi untuk mengatur waktu perpindahan gigi dan lock up sepenuhnya secara hidraulis. Sedangkan, fungsi transmisi otomatis berjenis Powertrain Control Module (CPM) fungsinya adalah mengatur waktu perpindahan gigi dan lock up secara elektronik. Selain memakai data yang berupa shift dan lock pattern pada PCM sebagai pengontrol, jenis transmisi otomatis yang satu ini juga memiliki fungsi sebagai diagnosa dan fail-safe. Meskipun fungsi transmisi otomatis dari kedua jenis transmisi tersebut tersebut mempunyai fungsi yang sama untuk menjalankan sistem secara otomatis, namun keduanya dibedakan dalam kinerjanya karena yang satu mengandalkan tenaga hidraulik sementara yang satunya mengandalkan elektronik. Selanjutnya, Anda akan mengetahui komponen transmisi otomatis.
Fungsi Transmisi Otomatis

Komponen Transmisi Otomatis

Berikut ini adalah komponen transmisi otomatis:
  • Torque conventer
Torque coventer merupakan komponen transmisi otomatis yang dipasang pada bagian input shaft transmisi dan dikencangkan dengan baut ke flywheel crankshaft. Komponen ini biasanya diisi dengan minyak transmisi otomatis (ATF) yang berguna untuk memperbesar momen mesin dan akan dilanjutkan ke bagian transmisi. Selain untuk memperbesar momen yang dihasilkan mesin, komponen transmisi otomatis yang satu ini juga berfungsi sebagai kopling otomatis untuk memindah atau memutus momen mesin ke transmisi. Torque conventer juga bekerja untuk memperlembut mesin, meredam getaran, dan menggerakkan pompa oli.
  • Planetary gear unit
  • Planetary gear unit merupakan komponen yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan momen mesin serta kecepatan kendaraan. Komponen transmisi otomatis yang satu ini pada dasarnya digunakan untuk menghasilkan tenaga dan menggerakkan kendaraan yang memiliki beban berat dengan tenaga yang ringan. Salah satu bagian penting yang ada pada planetary gear unit adalah brake yang fungsinya adalah bergerak untuk memperoleh perbandingan gigi yang dibutuhkan. Brake ini merupakan komponen transmisi otomatis yang dioperasikan dengan memakai tekanan hidraulik.
    • Hydraulic control unit
    Hydraulic control unit merupakan komponen transmisi otomatis yang berfungsi untuk mengontrol kerja dari rem dan kopling pada transmisi otomatis memakai tekanan yang dihasilkan dari pompa oli.  Komponen ini memiliki oil pan yang berguna sebagai reservoir fluida, pompa oli untuk meningkatkan tekanan hidraulik, serta berbagai macam katup dan pipa yang akan mengalirkan minyak transmisi ke bagian clutch, brake dan bagian-bagian lain pada komponen transmisi otomatis ini. Kebanyakan katup hydraulic control unit bisa ditemukan pada valve body assembly yang letaknya di bawah planetary gear.
    • Manual linkage
    Meskipun transmisi otomatis melakukan perpindahan gigi secara otomatis, namun jenis transmisi ini tetap mempunyai dua buah linkage yang membuatnya masih mungkin dioperasikan secara manual oleh pengemudi yang terhubung dengan transmisi otomatis. Manual linkage merupakan komponen transmisi otomatis yang berupa selector lever dengan kabel, akselerator, dan kable throttle.
    • Automatic transmission fluida
    Komponen utama lain dari sistem transmisi otomatis adalah automatic transmission fluida atau oli khusus yang dicampur dengan berbagai bahan tambahan untuk dipakai melumasi transmisi ini. Komponen transmisi otomatis ini populer dengan sebutan automatic transmission fluid atau ATF untuk membedakannya dengan jenis minyak yang lain. Transmisi otomatis harus mengunakkan ATF yang telah ditentukan karena jika menggunakan yang lain, hal ini bisa berakibat pada menurunnya kemampuan transmisi itu sendiri. Pemeriksaan level minyak juga harus selalu dilakukan untuk memastikan bahwa transmisi bisa bekerja dengan benar. Pemeriksaan pada komponen transmisi otomatis ini biasanya dilakukan saat mesin melakukan perputaran idle dan transmisi memiliki suhu kerja normal serta tuas transmisi berada pada posisi P.
    Transmisi otomatis terbagi ke dalam beberapa jenis dan dibuat dengan cara yang berbeda-beda pula. Meski begitu, fungsi dasarnya tetap sama sehingga komponen transmisi otomatis pun sama. Masing-masing komponen yang ada pada transmisi ini harus bekerja dengan tepat dan dalam keadaan yang baik agar kinerja dari transmisi otomatis secara keseluruhan bisa berjalan dengan lancar.
    Komponen Transmisi Otomatis

    Cara Kerja Transmisi Otomatis

    Berikut ini merupakan cara kerja transmisi otomatis:
    • Cara kerja transmisi otomatis ini dimulai dari torque conventer yang berfungsi sebagai kopling mekanikal sehingga lewat komponen ini torsi ditransfer dengan mekanisme pompa dan turbin. Baling-baling pertama di dalam torque conventer bekerja sebagai pompa yang dikopel langsung memakai mesin. Yang kedua mengkopel langsung turbin dengan planetary gear dan yang terakhir berfungsi sebagai stator untuk mengembangkan sistem 2 baling-baling menjadi 3 baling-baling. Pada saat cara kerja transmisi otomatis berjalan, baling-baling yang terkopel ke mesin berputar untuk memompa oli transmisi pada ruangan tertutup. Kemudian tekanan oli dipakai untuk mendorong turbin. Sistem ini menghasilkan peningkatan torsi pada turbin saat RPM mesin mengalami peningkatan.
    • Pada cara kerja transmisi otomatis planetary gear berfungsi sama seperti gigi-gigi rasio pada transmisi manual untuk merubah rasio putaran turbin pada roda sehingga mirip dengan tuas persneling yang dipakai untuk menjalankan mobil. Perbedaannya terletak pada desain fisik karena pada planetary gear tidak ditemukan adanya dua barisan roda gigi yang saling dihubungkan dengan rasio berbeda-beda. Namun, pada cara kerja transmisi otomatis ini planetary gear hanya memiliki sebuah roda gigi yang di sekelilingnya terdapat banyak roda gigi kecil dan bagian bernama ruman planetary yang terdapat gigi di bagian dalamnya. Sedangkan untuk merubah rasio planetary gear secara hidraulik merupakan kinerja dari valve body.
    Itulah gambaran cara kerja transmisi otomatis yang banyak digunakan pada mobil-monil saat ini. Jenis transmisi ini didesain dengan komponen-komponen khusus yang memiliki fungsi seperti komponen-komponen pada transmisi manual seperti torque conventer dan planetary gear. Torque gear menawarkan sensasi mobil berjalan dengan kopling yang selip. Sementara planetary gear membuat mobil mampu memindahkan giginya secara otomatis.
    Cara Kerja Transmisi Automatic Mobil
    Sekarang Anda sudah mengetahui bagaimana cara kerja transmisi otomatis, lengkap dengan komponen-komponen penyusunnya serta fungsi dari masing-masing komponennya. Apalagi jika Anda memperhatikan setiap penjelasan yang telah Mas Sena paparkan di atas dengan seksama, maka Anda akan memahami bagaimana cara kerja transmisi otomatis sehingga bisa menyebabkan mobil bisa berjalan. Semoga pembahasan yang Mas Sena sampaikan terkait pengertian, fungsi, komponen, dan cara kerja transmisi otomatis di atas bisa bermanfaat untuk Anda. Jangan lupa baca juga ulasan dan pembahasan dari Mas Sena lainnya seperti Cara Kerja Transmisi Manual dan Cara Merawat AC Mobil


Pinion Depth & Contact Patch Explained

Amati Video Berikut dan diskusikan dengan temen